Rabu, 03 Juni 2015

Harta Karun di Kota Hujan




 Kriiiing ... Kriiiiiing ............Suara alarm berdering jam 03.30 . Aku mendengar suara berisik dari bagian belakang kontrakan kakaku yang kecil ini . Mataku langsung terbuka lebar saat mencium aroma masakan ibu . Yah ini makanan kesukaanku . Ini adalah sahur yang ke sekian kalinya di bulan Suci . Aku beranjak dari tempat tidur langsung mengambil air wudhu untuk menjalankan shalat malam yang berlanjut dengan sahur bersama dengan ibu dan kaka laki-laki ku .
" mau berangkat jam berapa vi ? " kakaku bertanya dengan wajah yang kusut .
" Jangan terlalu siang , nanti kampusnya tutup ." Ibuku langsung menyahut .
" Yasudah jam 8 aja ya a . " jawabku dengan mantap.

Hari ini aku harus mengambil kartu peserta ujian di kampus ku yang baru . Kampus yang belum pernah aku kenal sebelumnya , dan ini adalah kali pertama aku menginjaka kaki di Kota Hujan . Jantugku langsung menunjukan ritme yang cepat mengingat hal ini . Apa aku bisa mandiri jauh dari ibu dan kakaku ? Secara aku adalah anak paling bontot dan yang paling dekat dengan ibu , karena sejak kecil aku tinggal berdua dengan ibu setelah ayah meninggal .Lamunanku seketika buyar dengan suara yang berasal dari masjid yang mengingatkan waktu imsak tinggal 15 menit lagi . Akhirnya aku pun meneruskan makan dengan lahap /

Tepat jam 07.00 aku dan kakaku bersiap -bersiap pergi ke Kota Hujan dengan menggunakan sepeda motor . Semuanya sudah siap , gps sudah ditangan , peta , dan brosur kampus itu sudah dipegang . Dengan hati yang mantap aku naik ke sepeda motor Vario Techno berwarna merah dengan kakaku ini . Dengan do'a restu ibu , aku pun merasa sudah siap melihat bagaimana tempat aku menuntut ilmu kelak .

Kami berjalan menyusuri jalan dengan bantuan gps serta menanyakan ke orang - orang sekitar . Perjalanan yang cukup panjang karena ini adalah kali pertama kami ke Kota Hujan . Jalan yang belum pernah kami lewati serasa menyatu dengan semangatku . Ya , semangatku yang baru dengan hidup di kota yang Baru .

Waktu sudah menunjukan jam 10.30 .   Akhirnya dengan perjalanan yang panjang dan beberapa kali tersesat kami sampai di depan gerbang Bogor EduCARE . Kampus yang hijau dan asri . Seketika aku merasakan kenyamanan di dalam hati , aroma - aroma kesuksesan sudah tercium sejak aku berdiri di depan gerbang . Aku mndengar suara - suara mahasiswa yang sedang bercengkrama . Seketika aku pun merasa ini adalah pilihan yang tepat . Motivasi ku ;ansung naik ke level yang lebih tinggi . Meskipun pada awalnya aku merasa tidak yakin untuk berada di kampus ini.

Kami berjalan menuju lobi kampus hijau nan asri itu . Ada seorang mahasiswa yang tersenyum kepada kami dan kemudian memanggil salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru . Aku melihat ke sekeliling bangunan ini dan aku merasa bangunan ini adalah tempat yang sangat berharga . Lebih tepatnya harta karun yang hanya orang - orang yang beruntung yang dapat berdiri seperti ini .

Lamunanku buyar ketika seorang laki - laki muda menghampiri dan menyerahkan secarik kertas nomor pendaftaran . Awalnya aku berpikir beliau adalah mahasiswa , namun tebakan ku salah beliau adalah seorang dosen yang merangkap sebagao staff administrasi . Tadinya aku ingin berbincang sejenak dengan beliau tentang kampus ini , namun kelihatannya beliau sangat sibuk dan kuurungkan niatku tentang hal ini .

Dengan langkah yang lunglai karena tidak mendapat informasi apapun kami berjalan ke arah tempat parkir . Namun ada salah satu staff keamanan yang menghampiri kami dan mencoba membuka percakapan. Dengan perawakan yang tegap dan wajah yang tegas beliau terlihat seperti orang yang penuh wibawa . Beliau bercerita panjang lebar tentang kampus ini dan berbagi pengalaman selama disini . Dengan senang hati kami menanggapi perkataan beliau dan semangatku makin bertambah tinggi .

Setelah kurang lebih 2 jam akhirnya pembicaraan kami selesai . Dan beliau memberikan rute baru untuk jalan pulang. Akhirnya kami permisi untuk pulang dan mengucapkan terimakasih untuk semua informasi nya . Kami menyusuri jalan yang beliau tunjukan . Dengan perajalan 2 jam 30 menit akhirnya kami sampai di Cileungsi , di kontrakan kakaku yang kecil ini . Aroma masakan ibu yang menggugah selera tercium dari jarak 3m. Santapan enak untuk buka puasa pikirku . Aku mengetuk pintu dan ibu menyambutnya dengan wajah sumringah . Dan akhirnya aku bercerita pengalamanku di hari ini kepada ibu .....


Terimakasih ibu , kaka-kakaku....
Kalian adalah motivasiku selanjutnya untuk menuntut ilmu di kampus baru ku :)

1 komentar:

Berkomentar dengan bahasa yang sopan :)